Kawan, Kita Yakin bahwa Allah sudah mengatur Rezeki kita. Dan kewajiban kita adalah bekerja dan ikhtiar untuk mendapatkannya, sedangkan hasil adalah hak Allah yang menentukan.
Karena bekerja adalah ibadah, maka niatkan kerja dan bisnis Anda untuk mencari keberkahan dan ridho Allah semata.
Kawan, ada dosa yang gugur karena pahala kita sholat,
Ada dosa yang gugur karena Pahala kita sedekah,
Dan ada juga dosa yang gugur karena pahala kita haji dan umroh.
Tapi kawan, ada dosa yang hanya bisa gugur karena kesusah payahan kita dan keletihan kita dalam mencari nafkah.
Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya. (HR al-Bukhari)”
Kawan…
Kita dapat memahami betapa Islam sangat menghargai seseorang yang mau bekerja, mau bersusah payah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sehingga, pekerjaan apa pun, selama tidak melanggar syariat Islam, yang dikerjakan dengan bersungguh-sungguh dan penuh keikhlasan, dinilai sebagai ibadah di sisi Allah SWT.
Tidak heran jika kemudian mereka yang demikina terkenal sebagai generasi yang di siang hari bagai singa, tetapi di malam hari mereka laksana para rahib.
‘Ruhban fil lail wa fursan fin nahar’. Rahib (pendita) di malam hari, dan singa di siang hari.
Kalau malam, mereka seperti rahib. Mereka hanya sedikit tidur. Mereka menghidupkan malamnya, dengan bersujud, bermunajat dengan Rab-nya.
Siang harinya, mereka benar-benar menjadi “Fursan an-nahar“, kesatria pilih tanding tangguh, tahan banting, yang sabar, istikamah, dan teguh dengan perjuangannya.
Mereka adalah generasi yang mampu memadukan kesungguhan dalam bekerja dan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk berleha-leha, bermalas-malasan, atau bahkan tidak mau bekerja.
Selama hayat masih dikandung badan, maka pekerjaan itu akan melekat pada seseorang. Tidak ada kata berhenti untuk bekerja. Yang ada mungkin jenis dan intensitasnya yang berbeda.
Allah SWT mengingatkan kita akan hal ini: “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS Alam Nasyrah: 7).
Wallahu a’lam
Alim Mahdi
Master SOP Indonesia