Di bawah ini beberapa pertimbangan yang diberikan oleh Yuliana Agung, MBA, Chief Executive Officer CCSL, dalam membangun Call Center.
Mengelola call center membutuhkan keahlian yang khusus. Berbeda dengan face to face customer service, sifat call center lebih pada ketanggapan dan kecepatan melayani. Mereka harus bisa berfikir cepat dalam menjawab pertanyaan pelanggan melalui telepon dan yang terpenting juga, harus siap menghadapi kemarahan pelanggan. Sebagian besar pelanggan lebih suka marah melalui telepon dibandingkan datang ke perusahaan Anda.
Membuat service level agreement (SLA) sehingga terjadi keseragaman dalam menanggapi keluhan pelanggan. Anda harus membuat SLA yang tepat dan mempertimbangkan banyak aspek sehingga tidak banyak kasus-kasus yang sulit terselesaikan. Demikian halnya dalam proses pelayanan, semua hal harus dipertimbangkan dengan baik agar respon yang diberikan juga cepat.
Anda juga harus memiliki perlengkapan IT dan teknologi yang baik. Karena kegagalan bisa disebabkan oleh kuatnya kemampuan database yang kita Anda miliki.
Terakhir adalah kegagalan juga bisa disebabkan karena kurangnya membangun sinergi dengan bagian lainnya karena tidak semua masalah bisa diselesaikan secara langsung dan kadang membutuhkan bantuan pihak lain.
Hal-hal di atas sebenarnya barulah sedikit dari begitu banyak yang bisa mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan sebuah call center.
Sekali lagi strategi ini hanya sekedar teori sebelum kita lakukan dan dibuktikan sendiri. Wallahu’alam